Hujan deras yang mengguyur Pulau Ambon dan sekitarnya sejak dua hari lalu diduga telah menewaskan sekitar lima warga di berbagai tempat di Kota Ambon, Maluku.
"Seorang warga di Gudang Arang, Kelurahan Benteng (Kecamatan Nusaniwe), bernama Rudy Latuperissa sekitar 58 tahun tewas akibat banjir setinggi satu meter yang mendadak masuk rumahnya," kata Hary Timisela, 22, salah satu warga gudang Arang di Ambon, Selasa (30/7) dinihari.
Tiga orang lainnya dilaporkan meninggal dunia akibat tertimbun longsor di kawasan Bere-Bere, Kecamatan Sirimau, pada Selasa dinihari.
Bencana longsor di kawasan Bere-Bere menimpa rumah keluarga Souhuwat, namun identitas ketiga korban belum diketahui pasti. Sementara itu, seorang bocah dilaporkan hanyut saat terjadi banjir besar di Kali Galala, Kecamatan Sirimau.
Hative Kecil
Pohon Puleh
Batu Gantung
Talake
Kuda Mati
Hary mengatakan, Rudy Latuperissa yang merupakan pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Maluku diduga kuat tewas di kawasan Gudang Arang akibat terkejut ketika membuka pintu rumah dan banjir menerobos masuk secara tiba-tiba.
Sejumlah warga di Negeri Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, juga berupaya mencari tempat berlindung yang lebih aman setelah air sungai terus meluap dan dikhawatirkan terjadi banjir bandang yang datang dari arah perbukitan.
"Semalaman kami tidak bisa tidur dan terus memantau perkembangan air yang terus sanga deras dan dikhawatirkan akan terjadi longsor seperti musibah beberapa tahun lalu," ujar Sintje Soplanit, 45, salah satu warga Amahusu.
Beberapa lokasi di daerah bantaran sungai seperti Batugajah, Skip, Mardika dan Batumerah, termasuk daerah Passo juga mengalami banjir akibat tingginya curah hujan yang terus-menerus mengguyur Pulau Ambon.
Sumber : http://www.metrotvnews.com
Sumber Gambar :
www.metrotvnews.com
www.facebook.com/Jan.kastanja
www.facebook.com/ankie.tanasale
www.facebook.com/theis.tarangi
www.facebook.com/febian.tetelay